Rabu, 05 Agustus 2015

Pasukan Kusus sales Force Honda memiliki daya rusak melebihi perkiraan!!

The Lamong - Asal comot aja dari Kang Madev mengangkat soal isu dibentuknya team pasukan khusus sales sebagai suksesor merebut takhta sport yang saat ini masih dipegang oleh Yamaha, dari diskusi di artikel itu, ternyata terkuak sedikit visi dan misi dari pasukan ini, yang ternyata bisa lebih merusak dari yang dibayangkan. 

Yamaha Vixion Advanced menjadi target utama misi rahasia SWAT Honda

Mungkin bagi orang awam terasa lebay, Honda sampai harus membentuk team khusus, dan digembleng khusus, tapi hal ini tentu sesuai dengan kebutuhan, didalam kemiliteran, fungsi pasukan khusus ini sangat penting dalam memenangkan pertempuran, tapi karena misi-nya yang super rahasia, sering tidak terungkap publik. berikut jabaran dari Mr. Wiyanto Sudjono soal Spesial force team sales Honda tersebut.
  1. Sebenarnya banyak yg kurang paham “special force” dalam aplikasinya di sales team khusus. Jadinya setengah setengah dalam aplikasi team sales super yg cuma diamggap sebagai team sales yang advance product knowledge, excellence selling skill, hi motivated dan super loyal.
    Special force tidak pernah konfrontasi langsung apabila tidak terpaksa. Pahami itu dahulu.
    Like
  2. Fungsi utama special force adalah menghancurkan sasaran strategic yang hi value bagi lawan. Masuk jauh ke dalam wilayah musuh. Melakukan penanaman doktrinasi paham baru yg merugikan musuh dan merusak musuh dari dalam pada saatnya. Mencari informasi hi asset musuh. Melakukan sabotase dst dst.
    Misalnya masuk ke dalam komunitas komunitas lawan. Menanamkan image. Merubah presepsi. Dan menanamkan kebencian pada brand komunitas yg sekarang. Lalu dilanjutkan dgn aksi bedol deso 1 komunitas. Bayangkan tingkat kerusakannya. Note penting disini adalah no bc. Harus bisa multi value compare technique.
    Atau masuk ke jajaran sales dealer lawan. Lemahkan metal dari dalam. Rusak motivasi dan buat tidak puas dgn sistem salarynya. Buat benci terhadap brand tempat mereka bekerja. Akhirnya tawarkan jual do ke other brand. Nah loh…siapa yang “pelihara” sales. Siapa yang bayar. Siapa yang dapet order dan penjualan.
    Atau masuk menyusup ke pusat…wah ini lebih parah lagi….wk k k k… gak usah dijelasin dech.
Ngeri-ngeri sedap deh kalo sampai ini terjadi, monggo dilanjut diskusinya biar lebih maknyos…..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar